Tulisan kali ini kita akan membahas
karakteristik LED. Karakteristik LED secara garis besar dapat dibagi menjadi 3
(tiga), antara lain:
1. Karakteristik Fisik/Dimensi
2. Karakteristik Kelistrikan
3. Karakteristik Optik
Karakteristik Fisik/Dimensi
Karakteristik Fisik/Dimensi adalah
mengenai ukuran fisik atau dimensi dari sebuah LED. Seperti yang sudah
kita ketahui sebelumnya bahwa LED dibuat dalam berbagai variasi ukuran fisik
mulai dari yang sangat kecil hingga relatif besar. Hal ini juga berhubungan
dengan aplikasi penggunaan LED itu sendiri.
Bentuk LED secara fisik yang umum
diproduksi adalah:
1. Mount Hole
Ini adalah bentuk klasik dari LED yang sering kita jumpai
dari pertama kali LED diproduksi, namun ada juga yang mempunyai penampang kotak
selain lingkaran (tabung/cylinder).
Berkaitan dengan nama yang diberikan, biasanya posisi
pemasangan LED ini cukup sederhana, yaitu dengan mendorong masuk LED ke dalam
sebuah lubang yang ukurannya kurang lebih sama dengan LED tersebut sehingga LED
dapat masuk dan menempel kuat dengan lubang tersebut.
LED jenis ini kini diproduksi dengan berbagai ukuran diameter
penampang, mulai dari 3 mm, 5 mm, 8 mm, hingga 10 mm.
Jumlah kaki yang ada pada LED ini biasanya 2 (dua), kaki
anoda (+) dan katoda (-). Namun dalam perkembangannya ada jenis LED seperti ini
yang mempunyai 3 (tiga) kaki, 2 (dua) kaki anoda (+) dan 1 (satu) kaki katoda
(-). Hal ini karena LED tersebut dapat memancarkan 2 (dua) warna sinar.
2. Piranha
Ini adalah perkembangan dari bentuk klasik LED, mempunyai penampang
bujursangkar dan mempunyai jumlah 4 (empat) kaki, 2 (dua) anoda (+) dan 2 (dua)
katoda (-). Biasanya pula LED jenis ini diposisikan dipasang di atas PCB
(Printed Circuit Board) dan memancarkan cahaya yang cukup terang.
3. SMD (Surface Mount Device)
Ini adalah bentuk LED yang sangat kecil, ada yang mempunyai 2
(dua) kaki, 4 (empat) kaki, hingga 6 (enam) kaki. Ada yang khusus kali ini,
kaki-kaki LED ini menempel tepat di samping LED, hal ini berkaitan dengan nama
yang diberikan karena diposisikan untuk dipasang di atas PCB dengan menempel
mengandalkan timah yang menghubungkan kaki-kaki LED tersebut dengan PCB.
Namun meskipun demikian biasanya hanya memancarkan 1 (satu)
warna cahaya saja, kecuali memang diproduksi secara khusus untuk aplikasi
tertentu.
Bentuk ini memungkinkan LED menjadi sumber cahaya di gadgets canggih yang biasa kita gunakan sehari-hari
karena bentuknya yang sangat kecil.
4. High Power LED
Kini, LED sudah mencapai perkembangannya yang luar biasa,
mampu menghasilkan intentsitas cahaya yang tinggi disebut dengan High Power LED.
LED jenis ini mempunyai bentuk yang beragam, ada yang
berpenampang lingkaran dan pipih seperti Piranha namun hanya mempunyai 2 (dua)
kaki dan biasanya dijual dengan mini PCB berpenampang segi enam dari
alumunium yang berfungsi menghantarkan panas ke bagian belakang LED tersebut.
Namun mini PCB ini bukanlah
modul pendingin.
Bentuk yang lain adalah LED saja tanpa mini PCB, karena untuk memakainya sudah disiapkan tempat di mana
LED tersebut akan diposisikan dengan baik dan langsung berhubungan dengan modul
pendingin.
Disebut High Power karena LED
ini memerlukan daya yang cukup besar untuk bekerja dalam kondisi yang optimal
dan mengeluarkan cahaya yang sangat terang, dan tentunya juga panas yang
berlebih.
Karakteristik Kelistrikan
Karakteristik Kelistrikan adalah
mengenai listrik yang dibutuhkan LED agar dapat bekerja secara optimal
dan mempunyai jangka waktu usia pakai yang lama.
Ada banyak hal menyangkut karakteristik
kelistrikan ini, tentunya kita harus mempunyai lembar spesifikasi (datasheet)
yang dikeluarkan oleh pabrik yang memproduksi LED tersebut. Kita tidak akan
membahas itu semua satu per satu, hanya ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk pemakaian yang sederhana.
Dalam datasheet, ada bagian tertulis Absolute
Maximum Ratings. Di dalam tabel ini disebutkan
karakteristik-karakteristik beserta nilai-nilainya yang merupakan batas
maksimum dari karakteristik-karakteristik tersebut. Jadi intinya kita tidak
boleh memberikan listrik dengan spesifikasi yang nilainya melebihi dari
yang tertera di dalam tabel tersebut.
Karakteristik kelistrikan yang
penting untuk diketahui adalah:
1. (Continuous) Forward Current (If)
Adalah besarnya arus listrik yang diperlukan agar LED
mengeluarkan cahaya dalam satuan Ampere (A).
2. Forward Voltage (Vf)
Adalah besarnya tegangan listrik yang diperlukan agar LED
mengeluarkan cahaya dalam satuan Volt (V).
3. Wattage (P)
Adalah besarnya daya listrik yang diperlukan agar LED mengeluarkan cahaya
dalam satuan Watt (W).
Hubungan antara ketiga karakteristik
kelistrikan di atas tercermin dalam rumus:
Contoh:
Disebutkan bahwa sebuah LED
memerlukan tegangan sebesar 3,3 V dan arus sebesar 0,02 A. Maka besar daya
listrik yang diperlukan agar LED memancarkan cahaya adalah sebesar:
P = Vf x If
= 3,3 x 0,02 = 0,066 W
Idealnya, apabila kita menggunakan
1.000 buah LED seperti contoh di atas, kita dapat mengatakan bahwa modul LED
tersebut membutuhkan daya 66 W. Namun, dalam kenyataannya daya listrik yang
dipakai kemungkinan lebih dari 66 W, hal ini berkaitan erat dengan modul
Power
Supply (LED Driver) yang digunakan; biasanya 110% hingga 125%
dari daya listrik idealnya.
Karakteristik Optik
Karakteristik Optik adalah mengenai berkas
cahaya dan bagaimana berkas cahaya itu memancar dari LED.
Karakteristik ini berkaitan erat dengan design Modul LED, penggunaan LED dengan
Karakteristik Optik yang kurang sesuai mengakibatkan cahaya yang dihasilkan LED
menjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, bahkan bukan tidak mungkin
menjadi tidak ada manfaatnya sama sekali.
Karakteristrik Optik yang layak untuk
diperhatikan adalah:
1.
Intensitas Cahaya (Brightness)
Adalah kekuatan cahaya yang dipancarkan LED dalam satuan candela
(cd) atau biasanya juga sering dipakai adalah lumen (lm).
1 (satu) candela
adalah intensitas cahaya yang setara dengan nyala 1 lilin, sedangkan lumen adalah intensitas cahaya yang
perhitungannya sedikit lebih kompleks karena membutuhkan beberapa
variabel lain untuk menghitungnya.
2.
Sudut Cahaya (View Angle)
Adalah besarnya sudut berkas cahaya yang dipancarkan
dari LED.
Masih ingat bahwa salah satu sifat LED adalah tidak
membutuhkan proyektor? Karena itu tentunya berkas cahaya yang keluar dari LED
membentuk sudut dan hal ini sudah ditentukan saat diproduksi di pabrik.
Besarnya sudut ini pula yang merupakan salah satu variabel yang
digunakan untuk menghitung nilai Intensitas Cahaya yang dihitung dalam satuan lumen (lm).
3. CRI (Color Rendering Index)
Adalah warna berkas cahaya
yang dihasilkan oleh LED.
Dalam hal warna putih, kita sering
mendengar istilah Warm White, Pure White, dan Cool White. Memang ada beberapa level warna putih yang dihasilkan
LED yang perlu kita ketahui lebih jauh, ada juga yang menyebutkan dengan satuan
Derajat
Kelvin (°K).
Level warna putih paling rendah (Warm White) dengan nilai Derajat Kelvin lebih
kecil cenderung mengandung warna kuning. Semakin tinggi level warna
putih semakin putih terang (Pure White);
hingga level tertinggi (Cool White)
dengan nilai Derajat Kelvin yang lebih besar cenderung mengandung warna
biru.
Perlu kiranya kita ketahui bahwa
ketiga karakteristik LED memang saling berkaitan, namun tidak selalu
seperti yang kita bayangkan berbanding lurus dengan besarnya nilai dari
karakteristik-karakteristik tersebut.
Sebagai contoh, sebuah LED dengan
Wattage lebih besar belum tentu lebih terang berbanding lurus dengan jumlah LED
dengan Wattage yang lebih kecil dalam jumlah Wattage yang sama. Contoh yang
lain, sebuah LED dengan dimensi yang besar belum tentu juga lebih terang
daripada LED dengan dimensi yang lebih kecil. Contoh selanjutnya berkaitan
dengan Intensitas Cahaya adalah LED dengan View
Angle lebih kecil mempunyai Brightness
lebih besar daripada LED dengan View
Angle lebih besar, karena berkas cahaya yang dipancarkan lebih fokus dengan
View Angle yang lebih kecil.
Masihkah Anda berpendapat bahwa semua
LED yang ada di pasaran itu sama saja karena fisiknya sama?
Masihkah Anda berpendapat bahwa
mendesain dan atau membuat LED Module itu mudah hanya dengan menggunakan
beberapa komponen elektronika yang umum beredar di pasaran? Kita akan
membahasnya dalam tulisan berikutnya.
1 comments:
yuhuuu...bermanfaat sekali
Power supply hp
Post a Comment