Friday, May 30, 2014

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)



Pengenalan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
 
Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secara komersial sejak tahun 1954. Pada waktu itu di Rusia (USSR), dibangun dan dioperasikan satu unit PLTN air ringan bertekanan tinggi yang setahun kemudian mencapai daya 5 Mw. Pada tahun 1956 di Inggris dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled Reactor (GCR + Reaktor berpendingin gas) dengan daya 100 Mw.
Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara sedang berkembang telah dioperasikan sebanyak 443 unit PLTN yang tersebar di 31 negara dengan kontribusi sekitar 18 % dari pasokan tenaga listrik dunia dengan total pembangkitan dayanya mencapai 351.000 Mwe dan 36 unit PLTN sedang dalam tahap kontruksi di 18 negara.  

Apa itu PLTN?


       Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah sebuah pembangkit daya thermal yangmenggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuahPLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inlah yang diubah menjadi energi listrik.Perbedaannya ialah sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan panas. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uraniummenghasilkan energi panas yang sangat besar 
       Daya sebuah PLTN berkisar antara 40 Mwe sampai mencapai 2000 MWe, dan untuk PLTN yangdibangun pada tahun 2005 mempunyai sebaran daya dari 600 MWe sampai 1200 MWe. Sampaitahun 2006 terdapat 443 PLTN yang beroperasi di dunia, yang secara keseluruhan menghasilkan daya sekitar 1/6 dari energi listrik dunia.  

       Pada dasarnya prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN sama halnya dengan Pembangkit Listrik Konvensional. Dalam proses kerjanya, air akan diuapkan dalam suatu wadah (ketel) dengan melalui pembakaran. Dalam pembakaran tersebut akan menghasilkan uap yang akan dialirkan ke dalam turbin yang akan bergerak jika terdapat tekanan uap. Dalam proses tersebut turbin akan bergerak. Bergeraknya turbin ini berfungsi untuk menggerakkan generator yang akan menghasilkan energi listrik. Jika dalam Pembangkit Listrik Konvensional, bedanya yaitu bahan bakarnya dalam menghasilkan uap panas, yaitu dengan minyak, gas, atau batubara.
Proses dari pembakaran bahan bakar tersebut akan menghasilkan gas Karbon Dioksida atau CO2, Sulfur Dioksida SO2 dan juga Nitrogen Dioksidaatau disebut juga Nox, selain itu pembakaran tersebut menghasilkan debu yang mengandung kadar logam berat. Sisa-sisa pembakaran tersebut di atas akan menjadi gas emisi ke udara dan berpotensi besar terhadap pencemaran lingkungan. Beberapa pencemaran lingkungan tersebut yaitu hujan asam dan pemanasan global (Global Warming). 


Tahukah Kamu tentang Manfaat dan Kerugian dari Tenaga Nuklir?
       Seiring dengan perkembangan teknologi, serta semakin kurangnya sumber energi dunia saat ini, sumber daya energi dari Nuklir pun menjadi salah satu yang dipertimbangkan Indonesia menjadi pemasok energi yang sangat potensial bagi kebutuhan masyarakat. 
       BBM yang makin tinggi, serta efek pemanasan global yang dihasilkannya membuat negara-negara maju seperti Amerika menjadikan nuklir sebagai sumber energi yang penting bagi kebutuhan listrik disana. 
       Lalu apa saja manfaat dan kerugiannya jika kita membangun PLTN (pembangkit listrik tenaga nuklir)? Berikut fakta-fakta seputar energi nuklir yang bisa dipertimbangkan baik buruknya.

       Fakta Manfaat:
  1. Amerika adalah salah satu negara dengan pengguna energi nuklir terbesar. Nuklir di Amerika menghasilkan sekitar 20 persen energi dari 103 PLTN yang ada.
  2. Prancis adalah salah satu pemasok listrik dari energi nuklir terbesar hingga 75% listrik domestik dari 59 PLTN yang beroperasi. 
  3. Di Asia Korea, menjadi penghasil energi listrik terbesar dari nuklir hingga 40% energi dari 20 PLTN yang beroperasi. 
  4. Tercatat sekitar 439 PLTN yang beroperasi di 32 Negara 
  5. Nuklir termasuk ramah lingkungan karena limbah produksinya sedikit di bandingkan dengan bahan bakar fosil karena tidak menghasilkan logam berat seperti cadmium, plumbum, arsen, serta gas emisi seperti SO2, VHC. 
  6. Pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan reaksi fisi (proses pemisahan atom menjadi inti yang lebih kecil) 
  7. Sumber energi reaksi nuklir berasal dari Uranium yang tidak terbarukan
  8. Tidak mencemari udara /tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia 
  9. Limbah radioaktif nuklir dipendam di didalam wadah di bawah permukaan tanah dan biasanya di gunung hingga radioaktif nya hilang. 
  10. Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas) 
  11. Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal) 
  12. Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan

Fakta Kerugian/Bahaya :
 
  1. Ledakan Nuklir dapat menghasilkan radiasi sangat tinggi yang melepaskan elektron dan mampu merusak DNA. 
  2. Bencana Pertama tercatat sebagai bahaya nuklir adalah saat Bom Hirosima dan Nagasaki yang mempu menghancurkan wilayah tersebut hingga berkeping-keping hingga menewaskan 140.000 orang di Hirosima dan 80.000 orang di Nagasaki. 
  3. Saat suatu daerah terkena ledakan nuklir, maka nuklir akan naik ke atmosfer dan tetap berada di atmosfer hingga bertahun-tahun sebelum mengendap di udara atau dipermukaan tanah. 
  4. Tahun 1979, pembangkit listrik tenaga nuklir meledak di Three Mile Island Pennsylvania. Bencana tersebut membuat 2 juta penduduk terdekat terkena radiasi rendah (kurang dari kekuatan sebuah x-ray).
  5. Bencana terburuk lainnya dari ledakan PLTN dalam sejarah terjadi di Ukraina pada tahun 1986. Ledakan di Pembangkit Listrik Chernobyl menewaskan 30 pekerja dan menyebabkan relokasi dari 300.000 penduduk. Dalam tahun-tahun berikutnya, ribuan anak-anak yang tinggal di dekat pabrik menderita kanker tiroid.
  6. Jepang telah mengalami 3 kali ledakan PLTN sejak tahun 1999. Kecelakaan terbaru tahun 2011 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima terjadi setelah gempa 9,0 skala Richter dan tsunami berikutnya yang merusak sistem pendingin. Pemerintah mengevakuasi lebih dari 2.000 penduduk dari radius 20 kilometer di sekitar pabrik.

 
 

 

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by KAMPUS UMT TANGERANG | Supported by Bebit Deartha - Ristu Sadewa | Kota Tangerang